Keselamatan tetap jadi acuan pembelajaran tatap muka terbatas
Cakrawalatoday.com – Kementerian Pendidikan, Kebuadayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) menyatakan Pembelajaran Tatap Muka (PTM) terbatas yang akan segera dimulai di tahun ajaran 2021-2022 merupakan opsi tambahan selain pembelajaran jarak jauh (PJJ).
Koordinator PMP dan Kerja Sama Ditjen PAUD Dikdasmen Kemendikbudristek. Katman, menjelaskan prinsip PTM terbatas tetap mengacu pada keselamatan dan kesehatan peserta didik dan tenaga kependidikan.
“Sekolah harus memberikan dua opsi yakni PTM terbatas dan opsi PJJ,” ujar Katman.
Kemendikbudristek juga berharap orang tua murid menghimpun informasi tentang kesiapan sekolah dan memperhatikan sarana lain yang menunjang keselamatan dan keamanan siswa di sekolah.
Selain itu, orang tua dan masyarakat juga diminta memfungsikan tim Satgas COVID-19 di sekolah. Hal lain yang perlu dipastikan, menurut Kemendikbudristek, adalah guru dan tenaga pendidik pun harus selesai divaksinasi 100 persen di sekolah tersebut sebelum PTM Terbatas dilaksanakan.
“Sejauh ini uji coba PTM terbatas cukup positif karena dapat mendidik anak- anak agar beradaptasi dengan perilaku hidup baru. Sisi positif lainnya adalah model PTM terbatas ini akan meningkatkan sisi kreativitas guru,” ujar Katman.
Di sisi lain, Katman menjelaskan khusus untuk satuan Pendidikan PAUD dan SD, jumlah peserta PTM terbatas ini sangat dibatasi, sehingga pengawasan berjalan optimal.
“Untuk peserta didik PAUD misalnya, dalam pelaksanaannya juga diarahkan untuk melakukan aktivitas di luar ruangan sehingga lebih mudah untuk diberlakukan jaga jarak daripada di ruang kelas. Itu salah satu praktik positif PTM terbatas yang dilakukan di PAUD,” ujar Katman.
Dr Seto Mulyadi MSi, Ketua Umum LPAI, menyampaikan PJJ akan tidak efektif jika porsinya terlalu akademik dan murid-murid terlalu lama menatap layar. “Apabila nantinya saat pembelajaran PTM terbatas ini memang terjalin komunikasi antara orang tua dan sekolah, maka orang tua akan menjadi ujung tombak pembelajaran. Jadi saya kira sudah tepat apabila ada opsi PTM terbatas dan PJJ yang ditawarkan oleh sekolah,” ujarnya.
Kak Seto juga menekankan untuk mempersiapkan infrastruktur keberangkatan dan kepulangan siswa dari sekolah, agar murid tidak saling berdesakan di kendaraan umum.
Untuk menghilangkan kekhawatiran orang tua, Kak Seto berpesan kepada para orang tua bahwa semua anak pada dasarnya cerdas dan senang belajar. Belajar yang membuat mereka optimal adalah belajar dalam suasana gembira, aman, dan nyaman. “Jadi mari kita ciptakan suasana tersebut dimanapun mereka belajar,” ujarnya.**
Sumber: CNNIndonesia.com/ABS