Berita TerbaruPeristiwa

Deret Bencana Sepekan Terakhir: Banjir Hingga Tanah Bergerak

Cakrawalatoday.com – Sederet bencana alam menimpa berbagai wilayah di Indonesia sepekan terakhir. Mulai dari banjir, longsor, erupsi gunung, hingga tanah bergerak. Sebelumnya, banjir dan gempa melanda Kalimantan Selatan dan Sulawesi Barat.

Mengutip CNNIndonesia.com, berikut sejumlah bencana alam yang terjadi:

Banjir

Sedikitnya 900 warga mengungsi akibat banjir bandang yang menerjang kawasan Puncak, tepatnya Desa Tugu Selatan, Kecamatan Cisarua, Kabupaten Bogor, pada Selasa (19/1/2020). Banjir bandang diduga karena hujan dengan intensitas tinggi disertai longsoran dari gunung. Tak ada korban jiwa dari peristiwa tersebut.

Banjir bandang juga terjadi di Kampung Uwibutu, Kabupaten Paniai, Papua diduga akibat saluran air tertutup sampah. Sebanyak dua rumah warga hanyut.

Banjir juga merendam 533 rumah akibat luapan sungai di Kabupaten Nunukan, Kalimantan Utara, ratusan rumah di Kabupaten Cirebon, Jawa Barat, dan lima desa di Kabupaten Halmahera Utara.

di Kabupaten Pidie, Aceh luapan Sungai Krueng Baro Garo menyebabkan 1.081 warga mengungsi.

Selain itu, lima orang dilaporkan meninggal dunia akibat banjir disertai longsor di sejumlah wilayah di Manado, Sulawesi Utara, pada Sabtu (16/1). Gelombang pasang setinggi hampir empat meter juga sempat terpantau di perairan Teluk Manado.

Erupsi Gunung

Gunung Merapi di perbatasan Yogyakarta dan Jawa Tengah meluncurkan awan panas dan lava pijar berulang kali dalam sepekan terakhir.

Terbaru, Gunung Merapi mengeluarkan delapan kali guguran awan panas pada Rabu (20/1/2020) dengan jarak luncur maksimal 1.500 meter ke arah barat daya. Meski demikian, status Gunung Merapi saat ini masih di level III atau siaga.

Erupsi juga terjadi pada Gunung Sinabung, Kabupaten Karo, Sumatera Utara yang menyemburkan abu setinggi 500 meter pada Senin (18/1/2020). Status Gunung Sinabung kini juga masih di level III, namun warga di sekitar kawasan tersebut diminta waspada.

Aktivitas Gunung Semeru, Jawa Timur juga meningkat. Sembilan kecamatan dihujani abu vulkanik Semeru yang erupsi pada Sabtu (16/1/2020).

Tanah Bergerak

Fenomena tanah bergerak juga terjadi di sejumlah wilayah, mulai dari Aceh, Sukabumi, Purworejo, hingga Purbalingga.

Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) mulai memasang alat untuk mengukur pergerakan tanah di Aceh beberapa waktu lalu. Peristiwa itu diduga terjadi karena curah hujan dengan intensitas tinggi.

Awan Cumulonimbus

Fenomena awan Cumulonimbus yang muncul di Ambon, Maluku pada Senin (18/1) juga sempat membuat warga panik. Awan ini berpotensi meningkatkan curah hujan disertai kilat, petir, angin kencang dan berbahaya bagi penerbangan.

Puting Beliung

Angin puting beliung yang muncul di wilayah Wonogiri, Jawa Tengah, juga sempat membuat warga panik, pada Rabu (20/1) sore. Angin ini berputar dengan kecepatan lebih dari 63 km/jam yang bergerak secara garis lurus dengan lama kejadian maksimum 5 menit.

BMKG  telah memperingatkan potensi multibahaya akibat cuaca ekstrem yang akan terjadi di beberapa daerah hingga Februari mendatang.

Kepala BMKG Dwi Korita mengatakan, dalam skenario terburuk, fenomena kegempaan bisa terjadi bersamaan dengan cuaca ekstrem yang melanda beberapa wilayah di Indonesia.

“Saat ini potensi multibahaya baik gempa bumi, tsunami, atau cuaca ekstrem, di darat, laut, udara, sesuai hasil prediksi tampaknya masuk di Januari dan masih berjalan hingga Februari,” kata Dwikorita beberapa waktu lalu.**

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button