Tim PKM UIR Sosialisasi ke Petani Karet Sungai Jalau untuk Tingkatkan Jiwa Kewirausahaan
Cakrawalatoday.com – Motivasi berwirausaha khususnya pada petani karet Desa Sungai Jalau masih rendah dikarenakan terbatasnya literasi mengenai kewirausahaan dan pengembangan produk kewirausahaan. Karenanya diperlukan sosialisasi mengenai kewirausahaan untuk peningkatkan kesejahteraan di masa depan, yang dapat memberikan motivasi serta solusi kepada masyarakat untuk mengembangkan produk-produk ekonomi kreatif yang potensial di desa setempat.
Kesimpulan tersebut didapat Tim Pengabdian kepada Masyarakat (PkM) Universitas Islam Riau yang diketuai Restu Hayati SE MSi dengan anggota Lintang Nur Agia SE M Acc Ak, Khairizal SP M MA, Azmansyah SE M Econ, dan Olivia Rezki Oktaviani.
Pengabdian ini akan dilakukan di Desa Sungai Jalau Kecamatan Kampar utara Kabupaten Kampar pada 19 Oktober 2019.
“Pengabdian ini berupa sosialisasi dalam rangka peningkatan motivasi petani karet untuk berwirausaha. Selanjutnya diperlukan bimbingan lebih lanjut dan berkelanjutan dalam pengembangan produk-produk ekonomi kreatif yang sekaligus dapat memanfaatkan lahan tidur di Desa Sungai Jalau,” terang Restu Hayati.
Kemudian, kata dia, perlunya peran serta perangkat desa, pemerintah dan pihak eksternal lain dalam melakukan pembinaan dan pendampingan khususnya pengembangan produk kreatif yang dapat menjadi alternatif peningkatan pendapatan masyarakat di masa depan.
Disampaikan Restu, pelaksanaan kegiatan PkM dengan tema “Sosialisasi peningkatan jiwa kewirausahaan dalam rangka meningkatkan pendapatan petani karet Desa Sungai Jalau Kecamatan Kampar Utara Kabupaten Kampar” dilakukan di Aula Kantor Kepala Desa Sungai Jalau dengan metode ceramah dan diskusi, serta penayangan video pembuatan kerupuk ubi rengginang sebagai contoh home industry yang sudah sukses.
“Tujuan dilakukan pengabdian ini adalah untuk meningkatkan motivasi petani karet dalam berwirausaha dan memberikan dasar pengetahuan bagi petani karet dalam memulai suatu usaha. Hasil yang diharapkan dari pengabdian ini adalah petani dapat memiliki motivasi dan pengetahuan dalam memulai usaha sebagai sumber pendapatan alternatif bagi para petani karet Desa Sungai Jalau,” ulasnya.
Penayangan video pembuatan produk ekonomi kreatif yaitu kerupuk ubi rengginang yang memanfaatkan lahan yang menganggur untuk di tanam ubi serta memberi nilai tambah produk dengan memproduksi kerupuk rengginang dilakukan untuk meningkatkan motivasi dari para petani sehingga dapat menciptakan produk kreatif lainnya yang dapat meningkatkan pendapatannya, dan tidak tergantung hanya berdasarkan hasil karet saja. Masyarakat juga di berikan tester kerupuk rengginang dan sangat antusias dalam mencoba contoh produk industri kreatif ini.
Pelaksanaan pengabdian kepada masyarakat ini juga diikuti diskusi bersama perangkat desa, serta mengundang Kepala Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Kampar Ir Aliman Makmur yang memaparkan kebijakan dan program pemerintah daerah sehingga dapat mencari solusi permasalahan yang ada pada petani karet. Salah satunya yaitu menemukan antara penawaran karet oleh petani dengan permintaan oleh perusahaan karet sehingga petani dapat menjual karet dengan harga yang bersaing.
Selain itu, terang Restu, pengarahan juga diberikan bagaimana masyarakat dapat mengubah pola kebiasaan lama yang hanya bergantung kepada karet. Jika harga karet turun, lahan cenderung ditinggalkan.
“Masalah lainnya yang didiskusikan yaitu banyaknya lahan tidur yang masih belum dimanfaatkan, pengelolaan kebun karet yang belum optimal, serta pembinaan sebelumnya dilakukan oleh pemerintah yang belum memadai. Masalah-masalah tersebut menjadi masukan bagi tim, untuk dianalisis dan ditemukan solusi sehingga dapat meningkatkan taraf hidup masyarakat petani karet Desa Sungai Jalau pada pengabdian selanjutnya,” demikian Restu Hayati.**