Berita TerbaruBerita UtamaNasional

Kasus Positif Corona Tembus Angka 11.192, Berikut Pernyataan Lengkap Pemerintah

CAKRAWALATODAY.COM – Juru Bicara Pemerintah untuk Penanganan Virus Corona, dr Achmad Yurianto, Ahad (3/5/2020), menyampaikan data terbaru kasus virus Corona di wilayah Indonesia. Tercatat ada 11.192 kasus positif Corona per hari ini.

Mengutip detikcom, dari 11.192 kasus positif Corona, ada 1.876 pasien sembuh dan 845 meninggal dunia.

Yuri mengatakan pemerintah terus melakukan pemeriksaan kesehatan masyarakat demi memutus mata rantai penyebaran Corona (COVID-19) di Indonesia. Per 3 Mei pemerintah sudah memeriksa 112.965 spesimen.

“Saudara-saudara sampai dengan hari ini pukul 12.00 WIB, jumlah spesimen yang telah diperiksa dengan menggunakan metode real time PCR berjumlah 112.965 spesimen dari 83.012 orang,” ujar Yuri.

Berikut ini pernyataan lengkap Achmad Yurianto dalam konferensi persnya:

Selamat sore saudara-saudara sekalian,

Pada kesempatan yang baik ini, kami akan menyampaikan beberapa hal terkait dengan upaya bersama kita untuk menanggulangi pandemi COVID-19 yang dipimpin dan dikoordinasikan oleh Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19, baik di tingkat pusat maupun di tingkat provinsi dan kabupaten/kota seluruh Indonesia.

Saudara-saudara, sejak pertengahan Desember 2019 semua negara di dunia termasuk Indonesia, telah mendapatkan peringatan dari lembaga kesehatan dunia (WHO) tentang munculnya penyakit baru di China yang menular dengan cepat dari orang ke orang dan berpotensi menimbulkan kedaruratan kesehatan masyarakat yang harus menjadi perhatian semua negara. Sejak saat itu, negara kita dan negara-negara lain di dunia secara serempak telah memperketat dan memperkuat pengawasan kesehatan karantina di pintu-pintu masuk negara, bahkan pemerintah secara cepat dan bertahap menutup untuk sementara jalur-jalur penerbangan langsung dari China serta melaksanakan pengawasan ketat pada semua kedatangan penumpang yang berasal dari daratan China dan dari negara lain yang terdampak. Upaya pemerintah ini dilakukan secara bersungguh-sungguh untuk mencegah masuknya COVID-19 ke Tanah Air.

Dalam situasi yang semakin sulit di negara China, pemerintah dengan segala cara telah berupaya dan berhasil mengungsikan warga negara Indonesia yang berada di China, yang berada di provinsi Hubei di China di Kota Wuhan, yang menjadi episentrum dari penyakit ini, juga ABK warga negara Indonesia di beberapa kapal pesiar internasional. Kita semua bersyukur atas perkenaan Tuhan Yang Maha kuasa serta kerja keras bersama kita, kita telah berhasil memulangkan dan mengantarkan mereka ke keluarganya masing-masing dengan aman. Perkembangan waktu demi waktu badan kesehatan dunia (WHO) mengamati bahwa orang yang terinfeksi COVID-19 menampakkan perubahan-perubahan pada gejalanya, tidak lagi dengan gambaran seperti semula, dengan panas badan yang tinggi lebih dari 38 derajat celcius, batuk disertai sesak yang dapat dengan mudah kita kenali manakala memasuki pintu negara dengan menggunakan peralatan yang kita miliki. Tetapi mulai banyak penderita COVID-19 yang tidak menunjukkan gejala apapun atau dengan gejala yang sangat ringan sehingga tampak tidak sakit. Perubahan ini diyakini oleh para ahli karena adanya mutasi atau perubahan di dalam virusnya. Situasi inilah yang kemudian menyebabkan dalam waktu singkat hampir seluruh negara di dunia terinfeksi COVID-19 dan kemudian WHO menyatakan sebagai pandemi COVID-19.

Pernyataan pandemi ini akan disikapi oleh semua negara dengan secepatnya untuk menyelamatkan warga dan negaranya masing-masing. Pemerintah kita pun dengan cepat menyatakan bahwa COVID-19 adalah penyakit yang menyebabkan kedaruratan di masyarakat, menyebabkan kedaruratan kesehatan masyarakat. Ini harus diartikan bahwa semua aktivitas kehidupan masyarakat harus diutamakan untuk memahami COVID-19, memahami cara penularannya, memahami bahayanya, memahami cara pencegahannya dan mampu melaksanakan upaya-upaya untuk memutus rantai penularannya. Kebijakan untuk tetap tinggal di rumah, bekerja dari rumah, belajar dari rumah dan beribadah di rumah serta gunakan masker adalah bentuk-bentuk pelaksanaan kebijakan ini. Lebih lanjut, yang diputuskan oleh pemerintah kemudian adalah menetapkan bahwa pandemi COVID-19 adalah bencana nasional. Ini diartikan bahwa penanganan pandemi COVID-19 harus dilaksanakan secara terpimpin oleh pemerintah, harus dilaksanakan secara terpimpin oleh pemerintah melalui Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19, baik di tingkat pusat maupun daerah karena pandemi COVID-19 tidak hanya berdampak pada masalah kesehatan saja, tetapi juga berdampak pula di bidang sosial, di bidang ekonomi, di bidang pendidikan, di bidang ketertiban masyarakat dan juga memberikan potensi ancaman bagi keamanan negara yang dapat timbul jika tidak bisa kita kelola dengan baik.

Oleh karena itu, keputusan pemerintah untuk menyatakan pandemi COVID-19 sebagai bencana nasional adalah kebijakan yang tegas, yang mengharuskan semua unsur pemerintah baik di jajaran eksekutif, baik di jajaran legislatif, baik di jajaran yudikatif, semua unsur dunia usaha, baik industri maupun media dan semua unsur masyarakat, baik lembaga sosial masyarakat dan ormas yang lain harus bersatu-padu itu harus bahu-membahu untuk bergotong-royong dalam satu sistem yang terkoordinasi, terintegrasi dan terkolaborasi. Oleh karena itu kebijakan untuk membendung kesebaran dari COVID-19 mengacu pada 6 arahan presiden dan ini menjadi pegangan semua kekuatan kita.

Yang pertama, pengujian sampel secara masif dan pelacakan secara agresif dan diikuti oleh sosialisasi yang tepat. Kedua, layanan konsultasi medis hendaklah menggunakan teknologi untuk mengurangi kunjungan ke rumah sakit dengan menggunakan layanan telemedicine. Yang ketiga, komunikasi harus dilaksanakan secara efektif, detail, baik dan transparan pada semua pihak. Yang keempat, penegakan hukum dengan bantuan aparat negara agar masyarakat dapat berdisiplin dengan kuat untuk menghadapi pandemi COVID-19. Yang kelima, semua pihak harus memberikan jaminan arus logistik yang lancar dari pusat sampai daerah, dari gudang-gudang logistik sampai ke daerah. Yang keenam, kebijakan stimulus ekonomi harus betul-betul tepat sasaran dan fokus pada pemutusan rantai penularan COVID-19.

Saudara-saudara, COVID-19 hanya dapat dicegah dengan kedisiplinan yang kuat dan semangat gotong-royong yang tersebut harus dilakukan secara bersama-sama dan terus-menerus, tidak boleh terputus. Masyarakat Indonesia dapat memahami anjuran untuk bekerja, belajar dan beribadah dari rumah, aksi solidaritas dengan menolong sesama dalam masa kesulitan adalah sikap yang terpuji, tidak saja peduli dengan cara mengatasi COVID-19, namun juga kepedulian agar roda ekonomi masyarakat tetap bergerak dan berputar serta adanya berbagai uluran tangan untuk bantuan kemanusiaan.

Sikap gotong-royong sangat dibutuhkan dalam kondisi seperti ini, bilamanakah ada warga yang bergejala COVID-19 harus saling membantu dan tidak mengucilkan, bisa juga membantu tetangga kita dengan membeli produk yang dijualnya. Langkah-langkah yang bisa kita lakukan untuk mencegah tertularnya COVID-19 adalah dengan tetap tinggal di rumah. Kita tidak pernah tahu siapa yang di luar rumah yang membawa virus, banyak orang tanpa gangguan, banyak orang tanpa gejala, yang tidak bisa kita bedakan dengan mata biasa. Oleh karena itu, jangan mudik, jangan bepergian, pastikan kita tidak tertular karena perjalanan kita tidak ada yang menjamin aman dari proses penularan ini, akan sangat mungkin kita bertemu dan terpaksa kontak dekat dengan orang tanpa gejala atau orang dengan gejala ringan pada saat di kendaraan, saat di terminal, di stasiun, di rest area atau di toilet umum sepanjang perjalanan, atau bahkan mungkin kita sendiri yang membawa virusnya tanpa gejala atau dengan gejala yang ringan karena kita berasal dari daerah yang terjangkit COVID-19 dan berpotensi menulari keluarga kita di kampung. Gunakan masker jika terpaksa keluar rumah dan batasi waktunya jika keluar rumah, hindari kerumunan orang, jangan naik kendaraan umum yang penuh, sesak, segera pulang lepas masker, cuci tangan dengan sabun dan air yang mengalir serta ganti masker yang baru, lindungi kelompok rentan, saudara-saudara kita yang berusia lanjut, saudara kita yang berpenyakit kronis karena mereka jika terinfeksi COVID-19 akan dapat berakibat fatal.

Saudara-saudara, kami berharap untuk tetap mengikuti informasi yang benar tentang COVID-19, banyak situs aplikasi online dan layanan telemedicine yang telah disiapkan atau hotline atau WhatsApp ada Halo kemkes dan ada siaran yang terus-menerus diberikan oleh televisi dan radio. Oleh karena, itu tetap ikuti ini agar mendapatkan informasi yang benar.

Saudara-saudara, sampai dengan hari ini pukul 12.00 WIB, jumlah spesimen yang telah diperiksa dengan menggunakan metode real time PCR adalah 112.965 spesimen dari 83.012 orang. Konfirmasi positif yang didapat bertambah 349 orang, sehingga menjadi 11.192 orang. Konfirmasi positif yang sudah sembuh bertambah 211 orang, sehingga menjadi 1.876 orang. Kasus konfirmasi positif COVID-19 yang meninggal bertambah 14 orang, sehingga menjadi 845 orang. Kasus ODP yang dilakukan pemantauan sebanyak 236.369 orang. PDP sebanyak 23.130 orang. Sudah 326 kabupaten yang terdampak di 34 provinsi.

Saudara-saudara, berbagai pakar dan perguruan tinggi telah melakukan kajian dengan melakukan perhitungan matematis tentang perkiraan gambaran pandemi COVID-19 dalam beberapa bulan ke depan. Kami berterima kasih dan mengapresiasi upaya-upaya tersebut. Optimisme untuk meredakan wabah COVID-19 di bulan Juni-Juli 2020 adalah tantangan kita bersama, karena kuncinya ada di kita semua, ada di disiplin kita semua untuk tetap patuh di rumah, patuh tidak bepergian, patuh tidak mudik, patuh mencuci tangan dengan menggunakan sabun dan air yang mengalir, patuh selalu menggunakan masker. Inilah senjata kita untuk berjuang memutuskan penularan COVID ini. Gotong-royong dan bersatu tanpa terputus melawan COVID-19 dari pusat sampai ke desa sampai ke RW, RT, dan sampai keluarga, tetap di rumah dan produktif di rumah.

Saudara-saudara, mari kita songsong bulan Agustus tahun 2020, bulan peringatan perjuangan kemerdekaan tumpah darah kita tercinta. Mari berjuang dengan meneladani semangat perjuangan 45 untuk benar-benar merdeka dari pandemi COVID-19. Kita benar-benar bisa menjadi pahlawan untuk menyelamatkan keluarga kita, menyelamatkan tetangga kita, menyelamatkan lingkungan kita, dan menyelamatkan bangsa kita. Indonesia kita pasti bisa, kita pasti bisa.

Sekian dan terima kasih.**

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button