Harga Emas Naik Jadi Rp944 Ribu per Gram
CAKRAWALATODAY.COM – Harga jual emas PT Aneka Tambang (Persero) Tbk atau Antam berada di posisi Rp944 ribu per gram pada Jumat (24/4/2020). Harga emas tersebut naik Rp10 ribu dari Rp934 ribu per gram dibanding kemarin.
Begitu juga dengan harga pembelian kembali (buyback) naik Rp10 ribu per gram dari Rp833 ribu menjadi Rp843 ribu per gram pada hari ini.
Dikutip dari CNNIndonesia.com, Berdasarkan data Antam, harga jual emas berukuran 0,5 gram senilai Rp496,5 ribu, 2 gram Rp1,83 juta, 3 gram Rp2,73 juta, 5 gram Rp4,54 juta, 10 gram Rp9,01 juta, 25 gram Rp22,43 juta, dan 50 gram Rp44,78 juta.
Kemudian, harga emas berukuran 100 gram senilai Rp89,5 juta, 250 gram Rp223,5 juta, 500 gram Rp446,8 juta, dan 1 kilogram Rp893,6 juta.
Harga jual emas itu sudah termasuk Pajak Penghasilan (PPh) 22 atas emas batangan sebesar 0,45 persen bagi pemegang Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP). Bagi pembeli yang tidak menyertakan NPWP memperoleh potongan pajak lebih tinggi sebesar 0,9 persen.
Berdasarkan acuan pasar Commodity Exchange COMEX, harga emas di perdagangan internasional berada di posisi US$1.745,8 per troy ons atau naik 0,02 persen. Sedangkan harga emas di perdagangan spot turun 0,33 persen ke US$1.724,82 per troy ons pada pagi ini.
Analis sekaligus Kepala Riset Monex Investindo Ariston Tjendra memproyeksikan harga emas di pasar internasional akan tetap berada di kisaran US$1.690 sampai US$1.750 per troy ons pada hari ini. Rentang ini sama seperti asumsi sebelumnya, namun penguatan menjadi lebih tinggi dari kemarin.
Pasalnya, beberapa sentimen di pasar keuangan berpotensi mengangkat harga aset safe haven itu. Mulai dari kebijakan bank sentral AS, The Federal Reserve, hingga penurunan data ekonomi Negeri Paman Sam.
The Fed menyatakan masih akan membanjiri pasar keuangan dengan pinjaman likuiditas di tengah pandemi virus corona atau Covid-19. Bahkan, The Fed melakukan pembelian surat utang atau obligasi tanpa batas.
“Harga emas masih berpotensi menguat karena bank sentral AS masih membanjiri pasar dengan likuiditas. The Fed sudah mengeluarkan stimulus sekitar US$2 triliun hingga saat ini,” kata Ariston kepada CNNIndonesia.com.
Bahkan, DPR AS juga baru saja menyetujui pemberian tambahan stimulus senilai US$483 miliar atau setara Rp7.486,5 triliun (asumsi kurs Rp15.500 per dolar AS). Hal ini juga menambah sentimen positif bagi penguatan emas.
Sebab, tambahan stimulus menyatakan bahwa dampak tekanan ekonomi dari pandemi corona masih tinggi. Hal ini membuat pelaku pasar akan tetap memburu emas, sehingga harga meningkat.
Sentimen lain datang dari perkiraan para analis mengenai data pesanan barang tahan lama AS yang akan dirilis pada malam ini. Proyeksinya, data ini akan menurun tajam.**