Polisi Sumut Tangkap Lima Perusak Masjid di Deliserdang
CAKRAWALATODAY.COM – Tim gabungan Polda Sumut, Sat Reskrim Polrestabes Medan dan Polsek Percut Seituan menangkap lima pelaku kerusuhan di Jalan Belibis 8 Kecamatan Percut Seituan, Kabupaten Deliserdang, Sumut, pada Jumat (24/1) malam. Kelimanya melakukan pengeroyokan dan merusak fasilitas Masjid Al-Amin.
Kelimanya telah ditetapkan sebagai tersangka. Lima tersangka itu, yakni Alimin Gultom (37), Dedi Manulang (31), Rizal Situmorang (26), Arislon Sinaga (42) Leo Fernando Manullang (32).
“Awalnya tersangka Leo dan Arislon Sinaga menyerahkan diri. Dari pemeriksaan kedua tersangka lalu diamankan tiga tersangka lainnya yakni Alimin Gultom, Dedi Manullang dan Rizal Situmorang di masing-masing rumah mereka tadi pagi,” kata Kasat Reskrim Polrestabes Medan, Maringan Simanjuntak, Minggu (26/1).
Maringan menyebutkan kelimanya telah dibawa ke Polrestabes Medan untuk menjalani pemeriksaan lebih lanjut. Kelimanya diancam dengan Pasal 170 Jo 351 subs 406 KUHP tentang bersama-sama melakukan kekerasan terhadap orang maupun barang.
“Kelima tersangka ditahan. Kasusnya masih dalam pengembangan,” jelasnya.
Kericuhan terjadi pada Jumat 24 Januari 2020 sekira pukul 15.00 Wib. Kejadian berawal saat tim dari Muspika Kecamatan Percut Seituan, Satpol PP, Babinsa, Babinkamtibmas serta polisi datang ke lokasi Jalan Belibis Ujung ingin membongkar kedai tuak atas laporan warga.
Namun pemilik kedai tuak Arislon Sinaga tidak terima dan sempat terjadi argumentasi. Saat itu sebagian barang jualan kedai tuak telah diangkat Satpol PP. Arislon dan beberapa warga yang tak terima kedai tuak itu dibongkar langsung melawan. Tim gabungan tersebut akhirnya meninggalkan lokasi.
Akan tetapi, malamnya sekitar pukul 19.30 Wib tiba-tiba terjadi pelemparan ke arah Masjid Al-Amin yang memang berdekatan dengan kedai tuak tersebut. Saat itulah warga yang tidak terima langsung keluar dan melakukan perlawanan.
Akibatnya kaca pintu masjid pecah, jendela masjid rusak, bagian atas dekat kubah yang terbuat dari kaca pecah. Bahkan dua orang warga yakni Dicky dan Fahri mengalami luka-luka.
Polisi yang mendapat laporan langsung ke lokasi untuk menenangkan warga. Namun warga dari dua kubu tetap saling lempar. Melihat itu, polisi mendatangi arah lemparan batu yaitu dari arah Jalan Belibis. Seruan polisi mundur juga tak didengar.
Puluhan batu beterbangan ke arah petugas yang mencoba menenangkan warga. Petugas juga sempat meletuskan beberapa kali tembakan ke udara agar warga menghentikan lemparan.
Aksi saling serang baru bisa dihentikan setelah jumlah personel bertambah ke lokasi. Namun, ketenangan hanya berjalan beberapa menit saja. Sekira pukul 22.56 WIB suasana kembali heboh. Kerusuhan baru bisa ditenangkan pada Sabtu (25/1).**
Sumber: CNN Indonesia