Berita TerbaruBerita UtamaNasional

Penanggulangan Penyakit HIV/AIDS Tidak Bisa Hanya Dilakukan Oleh Dinkes, Semua Pihak Harus Ikut Terlibat

Cakrawalatoday.com, Batam-Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Batam mencatat, hingga akhir Nopember 2019 ada sekitar 7.150 penderita HIV positif yang terdeteksi di Kota Batam. Keadaan ini sudah memasuki level mengkhawatirkan.

Dimana dari jumlah yang tidak sedikit itu, akan sangat beresiko menularkan penyakit tersebut kepada banyak orang. Seperti yang kita ketahui, bahwa penularan HIV dapat terjadi dari berbagai hal. 

Untuk itu Pemerintah Kota Batam, melalui Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Batam. Mengimbau kepada semua pihak, untuk bersama-sama melakukan pencegahan resiko penularan HIV.

Hal ini disampaikan Kepala Seksi (Kasi) Dinas Kesehatan Kota Batam, Yantri Wirmansyah, SKM , melalui salah seorang stafnya, Rabu 18/12/2019. Beliau menjelaskan dari 7.150 orang penderita HIV positif di Kota Batam yang terdata, kemungkinan itu masih sebagian dari penderita HIV yang ada.

“Jumlah 7.150 orang penderita HIV positif saat ini, itu didapat berdasarkan data yang ketemu di Puskesmas dan juga Rumah Sakit di Batam. Dan bisa jadi yang tidak terdata itu mungkin bisa lebih banyak. 

“Malahan kemungkinan, kalau teorinya HIV itu anggaplah satu orang Wanita Penjaja Seks (WPS) itu satu hari melayani satu orang. Sebulan bisa sampai 30 orang. Jadi kalau kita rata-ratakan satu orang itu menularkan kepada 10 orang. Kalau kita punya data 7.000, dikali-kan 10, maka keadaan sebenarnya mungkin ada sekitar 70.000 (Tujuh puluh ribuan) orang jumlahnya,” jelasnya.

Maka untuk itu beliau berharap, untuk pencegahan penularan HIV/AIDS ini, harus dilakukan upaya penanggulangan secara bersama-sama, dan harus melibatkan semua pihak.

“Untuk pencegahan HIV/AIDS harus dilakukan secara konprehensif. Jadi semua sektor harus dilibatkan. Sebab urusan HIV ini sejarah penularannya dulu paling banyak dari Narkoba jenis suntik. Tetapi kalau sekarang tren-nya dari hubungan seks. 

“Berbicara mengenai hubungan seks itu hubungannya kepada perilaku. Maka Dinkes dalam hal perilaku ini kan nggak bisa masuk. Jadi dari sisi Dinas Kesehatan-nya, kita hanya bisa menyampaikan, pakailah kondom supaya jangan sampai menularkan kepada istri dirumah. 

“Makanya dulu ada kampanye penggunaan kondom. Meskipun kadang orang salah mengartikan, seakan-akan mengizinkan perilaku seks bebas. Padahal memang perilaku orang dimaksud sudah memang nggak bisa dibilangi. Dan harus tetap melakukan hal demikian. Maka supaya tidak beresiko menularkan kerumah, kita sarankan pakailah kondom,” ucapnya.

Sebabnya beliau juga berharap kepada semua pihak, agar dapat bekerjasama untuk melakukan penanggulangan HIV secara bersama-sama.

“Banyak yang beranggapan kalau penyakit apa pun itu semua tugas Dinkes. Tetapi untuk HIV tidak bisa hanya tugas dari Dinkes, wartawan pun harus ikut membantu. Makanya satu-satunya yang punya Komisi Penanggulangan adalah HIV. Kalau untuk tingkat Kab/Kota Ketua Komisi Perlindungan AIDS (KPA) itu Bupati atau Walikota.

“Maka kalau dalam struktur kepengurusan di Batam, Pelindung ada DPRD, Dandim, Danlanal. Ketua Umum Walikota, Ketua Harian Wakil Walikota. Dinas Kesehatan hanya Wakil Ketua I. Jadi hampir semua Organisasi Perangkat Daerah (OPD) ikut terlibat. 

“Karena untuk mengubah prilaku, semua harus terlibat. Kalau dari sisi agama ya pemuka agama. Untuk anak-anak sekolah harus peran gurunya. Maka untuk itu mereka juga harus mengerti tentang HIV dan penularannya seperti apa,” pungkasnya. (Ls)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button