Mahasiswa Dirikan Bank Sampah Unilak Jaya di Kelurahan Padang Terubuk
CAKRAWALATODAY.COM – Mahasiswa Fakultas Ekonomi Universitas Lancang Kuning (Unilak) Pekanbaru terus melakukan upaya membantu Pemerintah Kota Pekanbaru dalam mengatasi permasalahan sampah dengan mendirikan bang sampah. Kali ini, bank sampah didirikan di Kelurahan Padang Terubuk, Kecamatan Senapelan.
Bank sampah ini diberi nama Bank Sampah Unilak Jaya, dimaksudkan agar nama Unilak melekat di masyarakat sebagai kampus kebanggaan masyarakat Riau yang peduli dengan permasalahan sampah terutama di kota Pekanbaru. Tidak tertutup kemungkinan akan terus melebarkan sayap pengembangan bank sampah di seluruh kabupaten dan kota di Riau.
Bank Sampah Unilak Jaya melibatkan mahasiswa Program Studi Manajemen kelas 3.2 yang terdiri dari Muhamad Alfarian, Ivan Hadiananta, Raflis, Muhammad Sauky, Clara Delita, Wika Ervianti, Yurike Wulandari, Veny Febria Emza, Fenny Aulia Afifah dan Widia Sarah. Mereka dibimbing Dosen FE Unilak Prama Widayat SE MM AAAIK, Nurhayani Lubis SE M.Si, Sri Maryanti SE MSi, dan Ryan Pahlawan SE MM CRBD.
Tim dosen ini sudah terbentuk sejak awal tahun 2019 untuk membangun bank sampah di setiap kelurahan yang ada di Kota Pekanbaru sebagai bentuk kontribusi perguruan tinggi dalam bidang pengabdian membantu Pemko Pekanbaru mengatasi masalah sampah.
“Untuk saat ini sudah ada tiga kelurahan di Kota Pekanbaru yang didampingi oleh mahasiswa dan Dosen Fekon Unilak yaitu Kelurahan Umban Sari, Kelurahan Limbungan Baru, dan Kelurahan Padang Terubuk, selanjutnya akan menyusul Kelurahan Palas. Untuk tahap pertama ini cukup empat kelurahan saja dahulu yang didampingi, nanti akan ada tahap kedua, ketiga dan selanjutnya karena setiap tahap akan terus dievaluasi kekurangan dan kelemahan yang ada, agar lebih optimal kedepannya,” terang Prama Widayat..
Kegiatan bank sampah di Kelurahan Padang Terubuk mendapatkan sambutan yang positif dari lurah setempat yaitu Raymond Akhmaddin Saragih SH, karena program bank sampah ini membantu Pemko Pekanbaru dimulai di tingkat kelurahan. Masyarakat setempat juga antusias dengan adanya bank sampah ini karena yang tadinya sampah hanya menjadi barang tidak bernilai sekarang memiliki nilai ekonomis.
“Selama tiga bulan sejak Oktober hingga Desember 2019 akan selalu dievaluasi setiap kekurangan yang terjadi sehingga kedepannya dalam pengelolaannya bank sampah lebih profesional,” sebut Prama.
“Ditargetkan bank sampah Unilak Jaya yang ada di Kelurahan Padang Terubuk bisa memiliki mesin pencacah plastik agar nilai jualnya semakin tinggi,” sambung Prama Widayat yang juga alumni HMI.
Disampaikan, bagi mahasiswa juga sebagai sarana pembelajaran di luar kelas dan juga meningkatkan soft skill dalam berkomunikasi dan berkontribusi bagi masyarakat.**